Sistem Informasi Desa Pasir Wetan
Pasir Wetan (30/08/2025)-Dalam rangka memperingati 48 Tahun Pasar Modal Indonesia, BEI, KPEI, dan KSEI bersama OJK menggelar program CSR berfokus pada kesehatan, pendidikan, sosial, pemberdayaan masyarakat, dan lingkungan di Proklim Sukadamai, Desa Pasir Wetan, Banyumas. Tahun 2025 menjadi momen istimewa bagi dunia pasar modal Indonesia karena menandai 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal di tanah air. Memperingati tonggak penting ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan dukungan penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), meluncurkan rangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR) bekerja sama dengan Yayasan Benih Baik Indonesia yang berfokus pada berbagai bidang vital.
Pasar modal bukan hanya tentang transaksi saham dan investasi semata; ia juga memiliki tanggung jawab sosial yang besar dalam membangun bangsa. Dengan melaksanakan program CSR yang menyentuh bidang kesehatan, pendidikan, sosial, pemberdayaan, dan lingkungan, BEI, KPEI, dan KSEI menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia peduli terhadap kesejahteraan masyarakat luas.
Terlebih lagi, pelaksanaan program di desa Proklim
Sukadamai menjadi contoh konkret bagaimana sektor keuangan bisa berkontribusi
pada pembangunan desa yang berkelanjutan. Inisiatif ini juga memperkuat sinergi
antara institusi keuangan, regulator, dan masyarakat dalam menciptakan
ekosistem yang inklusif dan berdaya saing.
Bantuan Motor Triseda dan Mesin Pencacah Plastik: Inovasi untuk Kelancaran Pengangkutan dan Pengolahan Sampah
Pengelolaan sampah yang efektif menjadi salah satu tantangan utama di banyak daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Banyumas. Menyadari pentingnya peran serta komunitas dan sektor swasta, Yayasan Benih Baik Indonesia, yang dipimpin oleh CEO & Founder Andy Flores Nova, turut hadir memberikan solusi nyata dalam bentuk bantuan fasilitas pengangkutan dan pengolahan sampah menggandeng beberapa institusi. Langkah ini bukan hanya mengatasi permasalahan sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui daur ulang plastik.
Motor triseda ini sangat membantu pengangkutan
sampah dari titik pengumpulan ke tempat pengolahan, mengurangi penumpukan
sampah yang kerap kali menjadi persoalan besar. Sementara itu, mesin pencacah
plastik mempermudah proses pengolahan sampah plastik menjadi bahan daur ulang
yang bernilai ekonomi tinggi.
Distribusi bantuan ini dilakukan dengan melibatkan beberapa
Proklim (Program Kampung Iklim) di Banyumas, yang merupakan komunitas peduli
lingkungan aktif dalam pengelolaan sampah. Ketua Proklim Sukadamai, Bapak Aji
Pramularso, menyatakan apresiasi mendalam atas dukungan yang diberikan. Bantuan
ini menunjukkan kepedulian pihak CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap
isu lingkungan sekaligus membantu menyelesaikan persoalan sampah yang ada,
khususnya di Desa Pasir Wetan.
Penerima Bantuan CSR di Banyumas
Dalam program ini, bantuan didistribusikan secara spesifik ke beberapa pihak sebagai berikut:
·
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas menerima motor triseda.
·
Proklim Sukadamal, Kecamatan Karanglewas mendapatkan mesin pencacah sampah
plastik.
·
Proklim Alasmalang, Kecamatan Kemranjen juga menerima mesin pencacah plastik.
· Proklim Karangsalam Lor, Kecamatan Baturraden memperoleh motor triseda.
Dengan distribusi ini, diharapkan pengelolaan sampah di berbagai wilayah Banyumas menjadi lebih optimal. Motor triseda mempermudah pengangkutan dari area pengumpulan, sementara mesin pencacah plastik dapat meningkatkan efisiensi pengolahan dan nilai jual hasil daur ulang.
Mengapa Bantuan Ini Sangat Penting?
Pengelolaan sampah yang buruk tidak hanya
merusak lingkungan, tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan
estetika wilayah. Dengan adanya alat-alat modern seperti motor triseda dan
mesin pencacah plastik, komunitas lokal dapat mengelola sampah secara lebih
efisien dan berkelanjutan.
Selain itu, pengolahan sampah plastik menjadi produk daur ulang membuka peluang pendapatan tambahan bagi masyarakat. Hal ini mengubah sampah dari masalah menjadi sumber ekonomi yang produktif. Konsep ini sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular yang semakin didorong di berbagai daerah.
Kesimpulan: Kolaborasi untuk Masa Depan
Lingkungan yang Lebih Baik
Memperingati
48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia bukan hanya tentang
mengenang sejarah, tapi juga tentang berkontribusi secara nyata pada masa
depan. Melalui program CSR yang menyentuh aspek kesehatan, pendidikan, sosial,
pemberdayaan, dan lingkungan, BEI, KPEI, dan KSEI membuktikan bahwa pasar modal
dapat menjadi agen perubahan sosial yang positif.
Untuk Anda yang peduli terhadap lingkungan dan ingin melihat perubahan positif di sekitar, dukungan terhadap program CSR seperti ini sangat penting. Mari bersama-sama mendukung gerakan pengelolaan sampah berkelanjutan demi masa depan yang lebih bersih, sehat, dan lestari.
Lihat selengkapnya dalam https://youtu.be/49wFs_Y2Cog